Misi

MISI :

. Meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 1 Bayan

· Meningkatkan kegiatan Imtaq dan Keagamaan

· Meningkatkan budaya disiplin, bersih, rapi, dan tertib

· Meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang menyenagkan, menghasilkan, dan mencerdaskan

· Meningkatkan pemahaman dan pengalaman siswa terhadap nilai-nilai norma dan berbudi luhur

· Meningkatkan budaya tegur sapa dan santun antar semua komponen sekolah

SELAMAT DATANG DI BLOG SMA NEGERI I BAYAN SEBAGAI SEKOLAH RINTISAN PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL (RPBKL) style="color: rgb(265, 0, 0);">

Jumat, 14 Januari 2011

Filosofi Ajaran Wetu Telu di Bayan-Lombok Utara (Bag.2)

Wetu Telu Bukan Agama
Kepercayaan dan pendapat yang menyebar pada sebagian besar dikalangan luar meyakini bahwa Wetu Telu itu adalah ajaran agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat atau komunitas adat Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Pandangan masyarakat luas yang berkembang seperti ini sangat disesalkan oleh semua tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat atau komunitas adat Bayan pada khususnya, terlebih secara tertulis telah dipublikasikan melalui sebuah buku yang berjudul Satu Agama Banyak Tuhan, karya Kamarudin Zaelani yang diterbitkan oleh percetakan Pantheon Media Pressindo bulan Maret 2007 lalu, isi yang tertuang yang ada dalam buku tersebut dinilai sangat mendiskriditimasi komunitas adat Bayan karena sumber yang ditemui masih sepihak dan belum memahami apa sebenarnya Wetu Telu tersebut.

Keluhan tersebut langsung dilontarkan beberapa Tokoh adat, Tokoh Agama, tokoh Masyarakat komunitas adat Bayan Kecamatan Bayan, KLU, seperti, Raden Gedarip (64), Raden Jambe, Haji Amir (63) dan Kardi Am.a.

Lalu seperti apakah Wetu Telu yang selama ini diyakini sebagai agama oleh kalangan luas…?

"Haji Amir (63) tokoh adat sekali gus tokoh Agama yang juga mantan Kepala Desa Loloan, Bayan, KLU priode tahun 1968-1998, menuturkan, “ Wetu Telu itu adalah filosofi yang diyakini komunitas adat Bayan yang memiliki arti, makna serta penjabaran yang sangat luas dan mendalam tentang kehidupan manusia, Tuhan dan lingkungannya, yang kesemuanya itu tidak dapat terpisahkan satu dengan yang lainnya, dimana folosofi ini juga kental dan erat kaitannya dengan ajaran Agama Islam.

“Wetu Telu juga menggambarkan filosofi tentang “ Wet Tau Telu (tiga bagian wilayah atau sistim Pemerintahan-red) diantaranya, Adat, Agama dan Pemerintah, ketiga unsur ini jika dilihat berdasarkan fungsinya tidak mungkin dapat terpisahkan dimana tugas dan fungsinya juga tidak mungkin dapat disatukan atau disamakan satu dengan yang lainnya. Filosofi lain juga meyakini Wetu dan Metu itu yakin adanya Tuhan, Nabi Muhammad Saw, Ibu, Bapak, dan Anak serta menyakini adanya Nabi Adam sebagai manusia pertama yang dilahirkan dan diturunkan kebumi. Kemudian isi bumi atau alam diyakini dilahirkan melalui tiga cara atau tiga unsur, (Metu) yaitu, Tioq (tumbuh), Menteloq (bertelur) dan terakhir melalui proses Beranak.

“Gambaran lain yang sering diucapakan dalam kehidupan sehari-hari adalah Inaq, Amaq, Allah (Ibu, Bapak dan Tuhan) juga sebagai ungkapan kalau sorga itu berada dibawah telapak kaki ibu, filosofi ini juga masuk dan erat kaitannya dengan ajaran Agama Islama dimana semua ummat Islam harus tunduk dan patuh terhadap ajaran tersebut.

Keyakinan lain juga tergambar dari tiga aspek kehidupan yaitu Air, Agin dan Tanah, ketiga unsur ini juga menjadi dasar utama semua mahlauk hidup yang ada dimuka bumi dapat tumbuh, hidup serta berkembang biak, apa bila ketiga elemen ini ada dan dilestarikan.

Ketiga unsur lain tentang makna serta filosofi Wetu Telu yaitu Adanya tiga unsur yang mengayomi dan menuntun serta membina manusia atau masyarakat, yaitu dari Kyai yang berdasarkan keturunan dan memiliki tugas khusus dibidang agama, Tokoh Adat yang mengatur soal adat dan istiadat, dan yang terakir adalah pemerintah yang juga khusus membidangi sistim pemerintahan.

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuhu.
    sebelumnya saya mau memperkenalkan diri dulu. nama saya Abdullah Bin Mubarak.
    sebelumnya juga saya minta maaf yg sebesar2nya. saya akui, selama ini saya banyak mendengar tentang isu yg berkembang dimasyarakat kita ( LOMBOK ), karna kebetulan saya juga asli Lombok, Mataram, tentang keyakinan WETU TELU ( tolong dibenarkan kalau saya salah menulis ). karna itu, saya mau bertanya langsung, bagaimana sebenarnya keyakinan dari WETU TELU ini. sedangkan apa yg berkembang tidak perlu saya sampaikan disini, selain untuk menghemat waktu, karna berita ini bukan lagi rahasia umum.
    mungkin yang pertama yang perlu saya pertanyakan adalah, bagaimana pandangan WETU TELU tenang masalah KETUHANAN.
    Sekali lagi saya minta maaf, tujuan saya ini benar2 ingin tahu lebih jauh lagi tentang keyakinan saudara saya satu daerah.dan saya pribadi tidak akan memihak kepada ketidak adilan apapun tujuannya. sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak.

    BalasHapus